Awal itu saat rembulan masih bersinar dan kami bermain untuk saling menghibur diri. Selangkah demi selangkah, detik demi detik putaran waktu membawa angin berputar terlalu sejuk hingga tak kuasa diri untuk semakin termanjakan suasana. Lontaran kata sebatas di bibir, tak sengaja masuk ke relung jiwa. Begitu indah saat itu. Seakan di antara bunga-bunga yang merekah di musim semi. Sang kupu-kupu yang indah bagaikan seorang dewi "amour" menebarkan busur cinta pada hati yang menanti.
Hahahaaaa...... memang cerita bodoh !!!! Baru sadar ketika aku setengah tersadar dari tidurku. Mataku yang masih membias mimpi semalam masih enggan terbuka. Agaknya mimpi itu terlalu indah untuk diakhiri. Suasana kebun bunga yang terlalu nyaman hingga tak ingin langkah ini pergi meninggalkannya. Kini aku sudah di dunia nyata. Namun seperti terjebak di dunia para siluman mimpi. Hah !!!! Apa yang harus aku lakukan sekarang ?
Sebatas perasaan manusia yang inginkan cinta. Mungkin ini tak akan abadi, tapi ini sebuah kebenaran. Langkahku, ucapanku, pandanganku padamu adalah nyata walaupun sentuhanmu, ucapanmu, dan senyumanmu adalah mimpiku.